NEWS

Persiapan Dosen STAI YKI Menuju Sertifikasi: Mengikuti Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula melalui Short Course PKDP di UIN Imam Bonjol Padang


Padang - Seorang dosen dari STAI Yayasan Kebangkitan Islam (YKI) Sumatera Barat, Seprian Ilham, M.Pd, mengikuti Short Course Peningkatan Dosen Pemula (PKDP) Angkatan ke II yang diadakan oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang.

Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kompetensi dosen pemula yang terpilih setelah melalui seleksi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Agama Republik Indonesia, Bersiap Menjadi Dosen Pemula Bersertifikasi

PKDP terdiri dari dua tahap utama, yaitu In Service Course (ISC)  selama 48 jam pelajaran dan On The Job Course (OJC) selama 140 jam pelajaran. Total durasi kegiatan ini mencapai 200 jam pelajaran. Kegiatan dilaksanakan dengan menggunakan konsep ISC  selama 48 jam pelajaran, diikuti oleh OJC selama 140 jam pelajaran. Instruktur pendamping memberikan bimbingan kepada peserta dalam menyusun rencana pembelajaran, media pembelajaran, dan karya ilmiah.  Acara PKDP ini berlangsung di Hotel Rocky Plaza Padang dan diresmikan oleh Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Dr. Hj. Martin Kustati, M.Pd., yang juga menjabat sebagai Koordinator Kopertais Wilayah VI.

Prof. Dr. Martin Kustati, M.Pd., berharap bahwa kegiatan PKDP ini akan memberikan kontribusi positif jangka panjang terhadap mutu pendidikan. Para dosen diharapkan untuk mampu mengembangkan metode pembelajaran inovatif, meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar mengajar, serta berkontribusi dalam pengembangan kurikulum yang relevan dengan dunia pendidikan. Short course PKDP bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang materi pembelajaran, roadmap peningkatan kompetensi dosen, penulisan artikel karya ilmiah, dan perkembangan karir serta jabatan dosen. Diharapkan, melalui materi-materi ini, akan terbentuk dosen-dosen yang memiliki tingkat profesionalisme tinggi, ditandai dengan ciri-ciri 6C, yaitu Care (peduli), Compassion (penuh kasih sayang), Communication (pandai berkomunikasi), Courage (mampu memberi semangat), Collaboration (mampu bekerjasama dan berkolaborasi), serta Competence (memiliki kompetensi).

Muhammad Fadli, M.I.Kom., Ketua Penyelenggara PKDP, menjelaskan bahwa PKDP didanai sepenuhnya oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Tujuan utamanya adalah untuk membantu para dosen meningkatkan kemampuan mereka sesuai dengan prinsip Tri Dharma Perguruan Tinggi. LPDP menyediakan dana agar kegiatan ini dapat memberikan pendidikan lanjutan dan peningkatan keterampilan kepada dosen. Muhammad Fadli, M.I.Kom., yang juga menjabat sebagai Plt. LPM UIN IB, berharap agar seluruh peserta PKDP berhasil menyelesaikan program ini dengan hasil yang memuaskan dan melanjutkan ke tahap sertifikasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa PKDP mampu membimbing peserta menuju tingkat keprofesionalan yang diinginkan, sesuai dengan visi dan tujuan PKDP.

Pada Rangkaian acara Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP) yang dihadiri oleh Seprian Ilham, M.Pd, menjelaskan terdapat banyak ilmu terkait tridarma perguruan tinggi yang baik untuk menciptakan dosen yang profresional, dengan penekanan khusus pada tema moderasi beragama. Pertama, Moderasi beragama dianggap sebagai aspek penting dan relevan untuk mewujudkan keberagaman di Indonesia. Pendekatan ini meliputi sikap menghargai dan menghormati keyakinan agama orang lain, serta menghormati kebebasan beragama dalam masyarakat yang beragam. Kedua, Konteks modern, yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi informasi dan globalisasi, membawa tantangan baru terkait penyebaran dan transmisi paham keagamaan. Terdapat risiko pandangan yang ekstrem dan intoleran dapat tersebar luas di dunia digital, mengancam stabilitas sosial dan keberagaman Indonesia. Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk terus mendorong moderasi beragama dan mempromosikan nilai-nilai kemaslahatan dan kemuliaan manusia. Hal ini melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam mengisi ruang spiritualitas dengan pendekatan yang bijak dan memanfaatkan media digital sebagai alat yang kuat untuk menyebarkan pesan-pesan moderat.

Kamis, 24 Agustus 2023 15:38 WIB